- Pelatihan Operasional dan Pengolahan Data Drone untuk Mendukung Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Wilayah Karst
- Strategi dan Kebijakan Pengelolaan DAS Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Benang Kusut Tata Ruang, Hulu Bencana Banjir dan Longsor
- Nilai Properti di Daerah Terdampak Banjir Turun 20 Persen
- Langgar Tata Ruang, Bencana Banjir dan Longsor Pun Berulang
Analisis Sifat Hidrofisik Tanah Pada Demplot Lahan Pertanian dan Agroforestry di Sub DAS Merawu
Banyak praktik pertanian yang tidak mengindahkan kaidah konservasi, salah satunya pertanian intensif. Hal ini dikarenakan pertanian adalah sumber pendapatan utama masyarakat. Akibatnya, banyak terjadi kejadian longsor dimana longsor sangat berkaitan dengan tanah dalam bentuk sifat hidrofisiknya, maka dari itu upaya untuk menjaga kelestarian lahan sekaligus melihat dari sisi ekonomi adalah dengan Agroforestry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat hidrofisik tanah dan keterkaitannya dengan manajemen lahan (agroforestry dan pertanian). Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Merawu tepatnya Kecamatan Karangkobar Desa Leksana Dusun Tamansari. Pengambilan sampel tanah tak terusik diambil dengan soil ring sampel untuk analisis berat volume. Sampel tanah terusik untuk analisis berat jenis, tekstur, dan ring infiltrometer, kemudian dilakukan analisis menggunakan rumus Horton untuk mengetahui nilai kapsitas infiltrasi. Berdasarkan hasil penelitian, demplot Agroforestry mempunyai tekstur sandy loam, struktur granuler, berat volume 0,60 gr/cm3, berat jenis 1,92 gr/cm3, porositas 68,59%, laju infiltrasi 244,91 mm/jam dan kapasitas infiltrasi 254,18 mm/jam. Demplot lahan pertanian mempunyai tekstur sandy loam, struktur granuler, berat volume 0,48 gr.cm3, berat jenis 1,74 gr/cm3, porositas 72,37%, laju infiltrasi 328,09 mm/jam, dan kapsitas infiltrasi 340,07 mm/jam.
Ditulis oleh :
Cahyo Kumolo
14/363865/TP/10867